Masakan negara-negara Asia sering kali mendapat prasangka buruk dari media Barat. Namun, ada beberapa hidangan (di setiap penjuru dunia) yang mungkin memang menimbulkan keanehan, tetapi merupakan bagian penting dari masakan tempat asalnya. Dan hari ini, kita akan membahas sup daging ular dengan kalajengking utuh, hidangan yang biasa ditemukan di provinsi Guangzhou (Guandong), Tiongkok selatan. Cina .
Sup kalajengking dengan ular dan daging babi adalah hidangan khas Kanton yang dijual di beberapa tempat di kota Guangzhou, ibu kota provinsi Guangzhou
Serangga dan arakhnida adalah bagian dari masakan Cina jauh sebelum persepsi gizi berkembang di Barat.
- Pizza dalam ban, mie dalam gelas: makanan aneh yang disajikan dengan cara yang meragukan
Namun, teknik memasak kalajengking ini sama sekali tidak umum bahkan bagi orang Cina. Di sana, terutama di Utara, jenis makanan ini dimakan dengan cara digoreng, seperti sate, dan biasanya dijual di jalan-jalan dan pasar, seperti barbekyu Yunani.
Lihat juga: Afropunk: festival budaya kulit hitam terbesar di dunia dibuka di Brasil dengan konser Mano BrownDi selatan, arakhnida lebih disukai sebagai bahan utama sup ini yang menampilkan daging babi, daging ular, campuran rempah-rempah, dan kalajengking utuh di dalam hidangan. Meskipun tampak beracun, jenis makanan ini dianggap sebagai bentuk pembersihan tubuh, atau lebih tepatnya, detoksifikasi.
Sejarah sup ini berawal pada awal milenium terakhir, ketika ular merupakan salah satu sumber protein utama yang ditemukan di wilayah tersebut. Sejak saat itu, sup ini telah mengalami perubahan dan menjadi sumber konsumsi utama di kalangan penduduk Kanton.
Lihat juga: Rute darat terpanjang di dunia dari Cape Town ke Magadan, Rusia- 10 makanan khas di seluruh dunia yang harus dicoba sebelum Anda mati
Di kalangan masyarakat Kanton, ada kepercayaan bahwa sup ini dapat meringankan gejala penyakit seperti radang sendi, melancarkan peredaran darah, dan meningkatkan kesehatan kulit.