Diciptakan pada tahun 1950-an oleh penulis Inggris Dodie Smith, karakter Cruela de Vil, atau Cruela Cruel, ditandai dengan karakteristik fisik yang khas: rambutnya setengah putih dan setengah hitam. Warna rambutnya yang terbelah bukanlah isapan jempol belaka, melainkan benar-benar ada dan merupakan kondisi genetik yang disebut piebaldisme.
Lihat juga: Mode di Piala Dunia: Mengapa Daniel Alves adalah pemain paling modis di tim Brasil- Wanita dengan kondisi langka menjadi model dan merayakan: 'Kulit saya adalah seni!
Lihat juga: Bagaimana potret Renaisans membantu mengakhiri perangKarakter Cruela Cruel dalam animasi Disney "101 Dalmatians".
Nama ini berasal dari asosiasi dua burung yang umum di Amerika Utara: burung murai dan elang botak. Kedua hewan ini memiliki, di antara karakteristik fisik mereka, garis batas yang sangat jelas dalam warna bulu mereka: satu bagian berwarna putih dan bagian lainnya berwarna hitam.
Orang dengan piebaldisme sejak lahir memiliki jumlah melanosit yang kurang, yaitu sel yang memproduksi melanin, yang bertanggung jawab atas pigmentasi. Hal ini dapat menyebabkan bercak putih pada kulit atau, seperti pada kasus Cruela, rambut, bulu mata, atau alis yang berwarna putih. Diagnosis dapat dilakukan oleh dokter kulit.
- Dosis Harian Cinta dan Harga Diri': konsumsi tanpa moderasi
Karakteristik yang terkait dengan kondisi ini sudah ada sejak lahir dan tidak berubah selama bertahun-tahun. Dalam 90% kasus, menurut Jane Sanchez, peneliti di Pusat Genetika Medis Sekolah Kedokteran Paulista (EPM-Unifesp), garis-garis putih dapat terlihat di bagian depan rambut.
Talyta Youssef, 42 tahun, telah berurusan dengan bercak putih sepanjang hidupnya. Selama masa remaja, ia bahkan menggunakan riasan pada kakinya untuk menyamarkan bercak tersebut dan mencabut benang-benang putihnya. Hari ini, ia menyadari bahwa kondisinya tidak perlu disembunyikan atau menjadi alasan untuk merasa malu.
Baru-baru ini, ia dan putrinya, Mayah, yang mewarisi gen tersebut, membuat sebuah esai dengan berpakaian seperti Cruella dan karakter Vampira, dari X-Men. Studi menyatakan bahwa 50% anak-anak dari mereka yang memiliki piebaldisme memiliki kemungkinan mewarisi gen tersebut, tetapi kondisi ini juga dapat disebabkan oleh mutasi genetik.
- Rasisme dalam dermatologi: ibu pribumi harus meneliti sendiri peradangan pada kulit anaknya
Talyta dan Mayah membuat sebuah esai dengan berpakaian seperti Cruela dan Vampira, karakter dari 'X-Men'.